Kamis, 06 Oktober 2016

obat untuk maag

 Hasil gambar untuk obat untuk maag
sakit maag atau yang dikenal juga sebagai dispepsia, merupakan salah satu masalah kesehatan yang tidak asing lagi di telinga. Kondisi ini terjadi berawal ketika radang terjadi pada dinding lambung bagian dalam. Radang lambung yang sering atau terus-menerus berlangsung membuat lapisan dinding lambung bagian dalam terkikis sehingga terbentuklah luka yang disebut tukak lambung Rasa sakit seperti perih atau panas dari leher hingga bagian tengah perut, merupakan gejala umum dari sakit maag.

Sebenarnya ada kondisi serupa lainnya yang disebut tukak duodenum (bagian pertama dari usus halus), namun radang dan kemudian luka ini terjadi pada usus halus. Berbeda dengan radang pada lambung yang mana rasa perih muncul pada saat makan, rasa perih akibat radang atau luka pada usus halus muncul sekitar 2-3 jam setelah makan. Sakit maag dan tukak duodenum dikategorikan sebagai tukak peptikum.

Penyebab sakit maag

penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibu profen atau aspirin dalam waktu yang cukup panjang. Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus bagian atas.

Penderita sakit maag di Indonesia

Di Indonesia, sakit maag merupakan kondisi kesehatan yang sangat umum dan bisa diderita siapa saja. Menurut data yang diperoleh dari International Data Base tahun 2004 saja, diperkirakan setidaknya 3 juta orang dari 238.452.952 total penduduk Indonesia menderita tukak lambung.

Sekilas mengenai pengobatan sakit maag

Sakit maag akan sembuh jika ditangani sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Penting untuk mengetahui dan mengatasi penyebab dasar maag karena kadang-kadang kondisi radang yang baru bisa kambuh kembali.Obat yang biasanya disarankan untuk mengobati sakit maag adalah penghambat pompa proton (PPP) seperti lanzoprazole dan omeprazole. Obat ini mampu menurunkan kadar asam dalam sistem pencernaan sehingga memungkinkan radang untuk sembuh. Anda bisa menggunakan kombinasi antibiotik jika sakit maag disebabkan oleh bakteri H. pylori. Antibiotik dapat membasmi bakteri tersebut dan mencegah radang untuk kambuh.
Jika radang disebabkan oleh penggunaan OAINS seperti ibuprofen, maka hentikan dahulu penggunaan obat tersebut, lalu gunakan PPP untuk menyembuhkan radang. Namun jika yang menjadi penyebab radang adalah aspirin, terkadang konsumsinya tetap perlu diteruskan, tergantung alasan kenapa aspirin tersebut diresepkan sebelumnya oleh dokter. Penanganan dari dokter akan disesuaikan dengan kondisi pasien.

Sekilas mengenai komplikasi sakit maag

Komplikasi akibat sakit maag sebenarnya jarang terjadi dan diperkirakan hanya dialami dua dari seratus orang. Meski begitu, sakit maag berpeluang menyebabkan kondisi yang serius seperti:
  • Obstruksi lambung atau radang yang menghalangi laju makanan melalui sistem pencernaan.
  • Perforasi atau robeknya lapisan lambung di titik radang.
  • Pendarahan di titik radang.
Meski jarang memakan korban jiwa, namun komplikasi di atas dianggap sebagai keadaan darurat medis. Mereka yang paling berisiko terkena komplikasi sakit maag fatal adalah yang usianya sudah di atas 70 tahun.

Saat yang tepat untuk mengunjungi dokter

Jika merasakan sakit maag, Anda disarankan untuk selalu memeriksakan diri ke dokter. Terlebih lagi jika Anda mengalami gejala seperti muntah darah, mengeluarkan tinja berwarna hitam, serta merasakan nyeri tajam yang muncul secara tiba-tiba dan makin buruk di daerah perut, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit atau hubungi dokter. Dikhawatirkan gejala-gejala tersebut merupakan tanda adanya komplikasi, seperti pendarahan dalam.

sumber: www.alodokter.com

2 komentar: